1. Peer To Peer
• No centralized control.
Maksudnya adalah dalam melakukan pengaturan tidak terpusat pada satu computer. Jadi semua bisa melakukan pengaturan pada masing-masing computer yang terhubung oleh jaringan tersebut.
• Keduanya bertindak sebagai client & server.
Karena dalam melakukan pengaturan bisa dilakukan oleh kedua computer maka keduanya bertindak sebagai client & server.
• Institutionalized chaos & security concerns.
Jika computer mengalami masalah pada jaringan maka computer yang lain pun akan mengalami masalah. Begitu juga dalam masalah keamanan dari virus, karena komputer-komputer tersebut terhubung, maka apabila salah satu computer terkena virus, maka computer yang lain pun akan terancam terkena virus juga.
• Penambahan mesin akan melemahkan kerja jaringan.
Semakin banyak computer yang terhubung, maka akan semakin lemah juga kerja dari mesin tersebut.
2. Client-Server (Server Based)
• Server merupakan kunci utama.
Karena Client juga biasa disebut front-end meminta layanan seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan, sedangkan server yang sering disebut back-end menyampaikan permintaan tersebut ke tujuan yang tepat.
• Akses kontrol bersifat Centralized.
Akses control terpusat, yaitu pada Server.
• Menggunakan processor yang cepat dan membutuhkan memory yang besar.
Karena sifatnya yang centralized, tipe jaringan ini harus menggunakan processor yang cepat dan memory yang besat agar permintaan dari banyak client dapat terpenuhi dengan cepat.
3. Hybrid
• Kombinasi dari jaringan Peer to Peer dan Server.
• Pengguna dapat membagi “resource” yang dimiliki kepengguna lain seperti pada jaringan server-based.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar