Kamis, 03 Juni 2010

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MOUSE

Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, banyak bermunculan teknologi input atau output yang semakin hebat. Contohnya saja mouse, sekarang perkembangan mouse sudah semakin pesat dan semakin baik. Mulai dari mouse Optomekanik(bola), lalu mouse Optikal, kemudian ada juga mouse Laser sampai dengan mouse Wireless yang sedang marak dibicarakan. Teknologi mouse wireless ini terkesan sangat modern dan sangat canggih, karena mouse wireless ini member kemudahan kita untuk mengontrol mouse tanpa harus berada di dekat perangkat PC ataupun Notebook. Akan tetapi saya tidak terlalu ingin membicarakan teknologi mouse Wireless ini, karena saya kurang begitu mengetahui secara lengkap mouse Wireless ini, jadi yang saya ingin jelaskan adalah mouse optikal.
Saya hanya ingin menjelaskan sedikit tentan mouse Optikal. Mouse optikal lebih unggul dari mouse bola karena lebih akurat dan perawatannya lebih mudah dibandingkan mouse bola. Mouse optikal tidak perlu dibersihkan, berbeda dengan mouse bola yang harus sering dibersihkan karena banyak debu yang menempel pada bolanya. Mouse optikal pertama dibuat oleh Steve Kirsch dari Mouse Systems Corporation. Mouse jenis ini menggunakan LED (light emitting diode) dan photo dioda untuk mendeteksi gerakan mouse. Mouse optikal pertama hanya dapat digunakan pada alas (mousepad) khusus yang berwarna metalik bergaris-garis biru–abu-abu. Mouse optikal saat ini dapat digunakan hampir di semua permukaan padat dan rata, kecuali permukaan yang memantulkan cahaya. Mouse optikal saat ini bekerja dengan menggunakan sensor optik yang menggunakan LED sebagai sumber penerangan untuk mengambil beribu-ribu frame gambar selama mouse bergerak. Perubahan dari frame-frame gambar tersebut diterjemahkan oleh chip khusus menjadi posisi X dan Y yang kemudian dikirim ke komputer.
Kemudian saya akan menjelaskan cara kerja dari mouse Optikal ini. Mouse optik menggunakan sebuah led merah sebagai pengganti bola mouse. Cahaya LED ini akan dipantulakan oleh permukaan meja/alas ke sensor CMOS (Complimentary Metal-Oxide Semi konductor). Sensor ini kemudian mengirimkan gambaran permukaan ke Digital Signal Processor (DSP). DSP akan menganalisis gambaran tadi dan menentukan jarak penggeseran mouse yang kemudian dikirimkan ke komputer. Berdasarkan data tersebut,komputer akan menggeser posisi kursor mouse pada layar. Jika kini ada jenis mouse optik yang dapat dijalankan pada permukaan alas apa saja. Dahulu mouse optik harus dijalankan pada sebuah mouse pad khusus yang memiliki pola garis kotak ini yang akan memutus pantulan cahaya LED. Berdasarkan pola nyala-putus LED tersebut,komputer akan mengetahui jarak penggeseran mouse. Namun, mouse jenis ini lebih susah dipakai dan tak dapat dipakai tanpa mousepad khusus. Optic yang disebut mouse optical adalah mouse yang menggunakan sensor cahaya serta lampu LED merah di bawahnya sebagai pencahaya. Sensor pada mouse optical mampu menangkap gambar dengan kecepatan 1500 frame per detik sampai 7000 frame per detik. Dengan kecepatan mencapai 45 inci per detik dengan resolusi 2000 count per inci (cpi). Berbeda dengan mouse trackball yang sulit jalan ditempat yang terlalu licin. Oleh sebab itu, mouse ini membutuhkan sebuah landasannya sendiri yang dinamakan mouse pad. Berbeda dengan mouse optical yang cenderung lebih baik bekerja dipermukaan yang mulus dan dengan warna yang cenderung gelap. Mouse optical sulit dijalankan pada permukaan yang putih polos. Berbeda dengan mouse mekanik yang sulit jalan di tempat yang terlalu licin, mouse optical dapat digunakan hampir pada seluruh jenis permukaan. Asalkan permukaan tersebut tidak transparan atau terlalu glossy. Mouse optic juga membutuhkan arus yang lebih besar ketimbang mouse bola atau mekanis biasa. Lima kali lebih besar arus yang dibutuhkan untuk menggerakan mouse ini(25 mA). Ini artinya bila Anda menggunakan mouse wireless optical Anda akan lima kali lebih sering mengganti baterai ketimbang menggunakan mouse mekanik yang menggunakan bola.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar